TUGAS
MAKALAH KOSMETOLOGI
PARFUME
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
M. HANAFI MISURA 111524018
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
DAFTAR
ISI
Halaman
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
1.1 Latar belakang........................................................................................................ 1
BAB
II PARFUME.......................................................................................................... 2
2.1 Pengertian dan Sejarah Parfum ............................................................................ 2
2.2
Tingkat Konsentrat Parfum .................................................................................. 4
2.3 Pembagian dan Sumber Parfum ........................................................................... 5
2.4
Teknik dan Cara Pembuatan Parfum..................................................................... 9
2.5 Kandungan dan Komposisi Parfum...................................................................... 11
2.6 Bahaya Penggunaan Parfum ................................................................................ 12
2.7 Tips Pemakaian Parfum yang Benar ..................................................................... 17
2.8
Parfum Menurut Pandangan Islam........................................................................ 18
2.9 Minyak Nilam ....................................................................................................... 23
2.10 Contoh Sediaan Parfum ..................................................................................... 24
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Parfum
adalah produk yang sudah tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi
saat ini aroma parfum yang ditawarkan sudah semakin beragam, baik yang
dikhususkan untuk pria, wanita, ataupun untuk keduanya. Kata parfum sendiri
berasal dari bahasa latin “per fumum” yang berarti melalui asap. Riwayat
parfum telah ada sejak zaman Mesopotamia kuno sekitar lebih dari 4000 tahun
yang lalu. Pada zaman dahulu, orang-orang menggunakan tanaman herbal,
rempah-rempah dan bunga dan dicampurkan bersama untuk membuat wewangian.
Selanjutnya pada pertengahan abad ke-15 parfum mulai dicampur minyak dan
alkohol. Meskipun demikian, parfum baru mengalami kemajuan pesat pada abad
ke-18 dengan munculnya beragam aroma wewangian dan botol yang indah (Wikipedia,
2011).
Dalam 20
tahun terakhir ini terdapat peningkatan yang pesat pada jumlah produksi parfum
(Albano, Goodelman, Kunes, & O’Rourke 2010). Bahkan industri parfum
diperkirakan dapat memperoleh hasil penjualan tahunan sebesar 25-30 juta dollar
(NYtimes, 2009). Hal tersebut menunjukkan adanya kebutuhan masyarakat akan
parfum yang semakin hari semakin meningkat.
Ada
beberapa alasan mengapa konsumen menggunakan parfum. Dari hasil penelitian
Borgave & Chaudari (2010), konsumen merasa lebih baik dan merasa lebih
percaya diri setelah menggunakan parfum. Hasil penelitian lainnya dari Borgave
& Chaudari (2010), adalah konsumen menilai wangi parfum berada di urutan
pertama yang dipertimbangkan pada saat akan membeli parfum. Urutan selanjutnya adalah
merek, harga, dan kemasan parfum itu sendiri.
BAB II
PARFUM
2.1 Pengertian dan Sejarah Parfum
Parfum atau minyak
wangi adalah campuran minyak
esensial dan senyawa aroma (aroma
compound), fiksatif, dan pelarut yang digunakan untuk
memberikan bau wangi untuk tubuh manusia, obyek, atau ruangan. Parfum
adalah campuran dari zat pewangi yang dilarutkan dalam
pelarut yang sesuai. Jumlah dan tipe pelarut
yang bercampur dengan minyak wangi
menentukan apakah suatu parfum dianggap sebagai ekstrak parfum, Eau de parfum, Eau de toilette, atau Eau de Cologne.
Fungsi
parfum dalam kehidupan manusia :
·
Dapat memberikan kesenangan hidup
·
Dapat mempengaruhi kejiwaan dan syaraf
·
Memberikan wewangian kepada bahan yang tidak
wangi dan menghilangkan bau yang tidak enak pada berbagai macam hasil industri
textil, kulit, kertas, karet, plastik
·
Dapat melindungi manusia dari penyakit yang
Disebabkan bakteri
·
Dapat menetralisir keracunan makanan karena
Bakteri tertentu
·
Dapat mengobati sakit kepala
·
Dapat membantu proses pencernaan
·
Dapat menambah selera makan
·
Dapat
meningkatkan kepercayaan diri
·
Dapat menarik
perhatian lawan jenis
Parfum sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu - kata
"parfum" berasal dari bahasa Latin per fume "melalui asap".
Salah satu kegunaan parfum tertua berupa bentuk pembakaran dupa dan herbal
aromatik yang digunakan dalam pelayanan keagamaan, seringkali untuk aromatic
gums, kemenyan dan mur, dikumpulkan dari pohon. Mesir adalah yang pertama memasukkan
parfum ke budaya mereka diikuti
oleh Cina kuno, Hindu, Israel, Carthaginians, Arab, Yunani, dan Romawi.
Penggunaan awal dari botol parfum adalah di Mesir sekitar 1000 SM. Mesir
menemukan gelas dan botol parfum adalah salah satu penggunaan umum pertama
untuk kaca.
Parfum original
berarti parfum asli yang dibuat dengan proses yang lama. Parfum berasal dari
bahasa Latin, per fumus yang berarti melalui asap (through
smoke). Seni membuat parfum pertama kali dimulai pada sejak era Mesopotamio
dan Mesir kuno yang kemudian disempurnakan oleh bangsa Romawi dan Persia.
Meskipun parfum dan wewangian juga dapat ditemukan di India, namun kebanyakan
parfum dan wewangian tersebut berbentuk dupa bukanya parfum cair.
Tercatat
pembuat parfum original pertama adalah seorang wanita Mesopotamia yang bernama
Tapputi pada SM milinium ke-2. Parfum hasil ciptaannya disebut tablet runcing.
Parfum ini adalah hasil penyulingan dari bunga, minyak dan calamus
dengan aromatic lain yang dilakukan beberapa kali.
Ahli
kimia Arab yang bernama Al-Kindi menuliskan sebuah buku mengenai parfum
original yang diberi nama ‘Buku Kimia dan Penyulingan Parfum’ (Book of the
Chemistry of Perfume and Distillations). Buku ini dibuat pada abad ke-9. Buku
ini berisi lebih dari 100 resep minyak wangi, salep, aromatik cair dan obat.
Selain resep, buku ini juga menggambarkan 107 metode dan resep untuk pembuatan
parfum serta alat yang dibutuhkan.
Persia
pun tidak ketinggalan. Alhli kimia Persia yang bernama Ibnu Sina memperkenalkan
proses ekstraksi minyak dari bunga dengan distilasi atau penyulingan yang
digunakan hingga sekarang. Sebelum ada penemuan ini, kebanyakan parfum original
aroma bunga dibuat dengan memasukan kelopak bunga yang sudah dihancurkan /
ditumbuk.
Pada
tahun 2005, para arkeolog menemukan parfum original yang dianggap sebagai
parfum tertua di dunia di daerah Pyrgos, Cyprus. Para arkeolog yakin bahwa
parfum ini dibuat pada 4.000 tahun silam. Dari parfum ini, para arkeolog
menemukan bahwa parfum zaman dulu dibuat dengan menggunanan herba dan rempah–
rempah sebelum.
Seni
pembuatan parfum original akhirnya dikenal oleh negara – negara Eropa barat
pada tahun 1221. Pada tahun ini, para biarawati dari Santa Maria delle Vigne
atau Santa Maria Novella di Florence, Italia berhasil membuat resep parfum. Di
timur, negara Hungaria memproduksi parfum dengan campuran alkohol atas
perintah Ratu Elizabeth Hungaria pada tahun 1370. Parfum ini kemudian dikenal
sebagai ‘Hungary Water’ atau air Hungaria.
Pada
abad ke-16, semua seni pembuatan parfum original Italia dibawah ke Perancis
oleh pembuat parfum Catherine de’ Medici yang bernama Rene (Renato il fiorentino).
Rene kemudian meneliti dan membuat parfum untuk negara Perancis berdasarkan
bahan dan resep yang dibawa dari Italia. Dia kemudian membangun jalan rahasia
yang menghubungkan laboratorium dengan apartemennya sehingga tidak ada resep
yang bisa dicuri selama perjalanan pulang pergi. Berkat Rene, Perancis dengan
cepat menjadi pusat penghasil parfum dan kosmetik.
Dikarena
parfum original menjadi salah satu mata pencarian utama bagi Perancis maka
budidaya bunga sebagai esensi parfum pun dimulai pada abad ke-14. Pembudidayaan
ini dilakukan pada bagian selatan negara Perancis. Antara abad 16-17, parfum
original banyak digunakan oleh orang kaya untuk menutupi bau badan akibat
jarang mandi.
Di
negara Jerman, seorang tukang cukur berkebangsaan italia yang bernama Giovanni
Paolo Feminis berhasil menciptakan parfum original cair yang dinamai “Aqua
Admirabilis” pada tahun 1732. Sekarang “Aqua Admirabilis” dikenal dengan nama
“Eau de Cologne”.
2.2 Tingkat Konsentrat Parfum
Minyak parfum perlu diencerkan
dengan pelarut karena minyak murni (alami atau sintetis) mengandung konsentrat
tinggi dari komponen volatil yang mungkin akan mengakibatkan reaksi alergi dan
kemungkinan cedera ketika digunakan langsung ke kulit atau pakaian. Pelarut
juga menguapkan minyak esensial, membantu mereka menyebar ke udara.
Sejauh ini pelarut yang paling umum
digunakan untuk pengenceran minyak parfum adalah etanol atau campuran etanol
dan air. Minyak parfum juga dapat diencerkan dengan cara menetralkan bau lemak
menggunakan jojoba, minyak kelapa difraksinasi atau lilin. Persentase volume
konsentrat dalam minyak parfum adalah sebagai berikut:
• Ekstrak parfum: 20% -40% senyawa
aromatik
• Eau de parfum: 10-30% senyawa aromatik
• Eau de toilette: 5-20% senyawa aromatik
• Eau de cologne: 2-5% senyawa aromatik
• Eau de parfum: 10-30% senyawa aromatik
• Eau de toilette: 5-20% senyawa aromatik
• Eau de cologne: 2-5% senyawa aromatik
Semakin tinggi jumlah persentase
senyawa aromatik, maka intensitas dan aroma yang tahan lama tercipta.
Perfumeries yang berbeda menetapkan jumlah yang berbeda dari minyak untuk
masing-masing parfum mereka. Oleh karena itu, meskipun konsentrat minyak parfum
dalam pengenceran Eau De Parfum (EDP) selalu akan lebih tinggi daripada parfum
yang sama dalam bentuk eau de toilette (EDT) di dalam kisaran yang sama, jumlah
yang sebenarnya dapat bervariasi antara masing-masing Perfumeries. Sebuah
parfum EDT dari sebuah Perfumeries mungkin lebih kuat daripada EDP dari
Perfumeries yang lain.
2.3 Pembagian dan Sumber Parfum
Beberapa parfum punya konsentrat wewangian yang rendah, sementara yang
lainnya lebih banyak. Berdasarkan tingkat konsentrat ini parfum dibagi menjadi
4 golongan, yakni:
1.
Ekstrak parfum adalah yang paling berkonsentrat
dan paling halus diantara keempat tipe parfum.
Biasanya terdiri dari 20-40% konsentrat bahan wewangian, tentu menjadi yang
paling mahal harganya.
2.
Eau
de Parfum (EDP) - biasanya terdiri dari 8-16%
konsentrat bahan wewangian. Wangi EDP biasanya mulai menghilang setelah
beberapa jam, tapi jejak wanginya masih akan ada dalam jangka waktu 24 jam. EDP
cocok jika anda butuh wangi yang tahan seharian. Parfum ini
kandungan alkoholnya rendah dengan kadar essence yang paling tinggi diantara
jenis parfum yang lain, tapi aromanya kuat dan dapat bertahan cukup lama. Cocok
digunakan untuk pesta atau acara pada malam hari.
3.
Eau de Toilette (EDT) adalah yang paling banyak terdapat
di pasaran. EDT terdiri dari 4-8% konsentrat. Wangi EDT bertahan untuk beberapa
waktu lamanya, tapi paling cocok digunakan untuk waktu malam dimana
penggunaannya tidak lama.
Jenis
ini kadar alkoholnya tinggi dengan kadar essence yang sesuai untuk aromanya
yang ringan, tidak terlalu tanjam dan awet. Cocok untuk digunakan pada setiap
kesempatan.
4.
Eau de Cologne (EDC) sudah jarang ditemukan pada produk
wewangian. Wanginya hanya bertahan sebentar, dan biasanya terdiri dari 2-4%
konsentrat bahan wewangian. Wewangian ini jenis wewangian yang
ringan dan standar dengan kadar alkohol yang paling banyak diantara jenis
parfum diatas. Jenis wewangian ini memiliki kadar essence yang rendah juga dan
biasa digunakan setelah habis mandi untuk menyagarkan tubuh.
Jenis parfum yang dijual di pasaran semakin
banyak karena para produsen berusaha keras membuat produknya berbeda dengan
produk kompetitor lainnya. Secara umum, semua parfum termasuk salah satu dari 6
kategori yang berbeda berdasarkan top note yang dominan. Kategori yang berbeda
cocok untuk orang yang berbeda dan suasana yang berbeda pula. Adapun kategori
tersebut antara lain:
1.
Parfum earthy
atau woody akan menimbulkan aroma hutan dan biasanya sangat menyegarkan.
Biasanya parfum ini disukai generasi yang lebih tua dan sangat ideal.
2.
Wewangiaan
oriental menggunakan aroma rempah yang kuat.
3.
Parfum green
jauh lebih ringan daripada oriental
4.
Parfum oceanic
modern semakin populer di kalangan anak muda yang menyukai wangi yang
intens.
5.
Parfum spicy
fruity juga pilihan baik untuk iklim yang lebih hangat.
6.
Floral klasik
yang cocok untuk semua orang dan situasi wewangian ini paling feminin daripada
minyak wangi lainnya dan terlihat terbaik jika digunakan ingredien kualitas
tinggi.
Adapun sumber dari parfum antara lain:
1. Parfum
yg berasal dari tumbuhan
Minyak atsiri diperoleh dari bermacam-macam Tumbuhan
dari bagian-bagian tertentu seperti:
·
bunga: rose,
lavender, orange blossom (buah limau)
·
biji: caraway
(jintan), almond (prunus amygdalus)
·
daun: bay
(daun salam), thyme, patchoull (nilam)
·
kayu:
sandalwood (cendana), cedar, aloe
·
kulit kayu:
cinnamon, cascarilla
·
buah: lemon
(citrus), nutmeg (pala)
·
minyak bunga:
jasmin absolute, rose absolute
·
resin, gum,
balsam bahan tidak menguap yang diperoleh Dari tanaman tetapi bahan ini mengandung
minyak menguap yang beraroma dan kental: gum styrax, balsam peru, benzoin,
myrrh.
2.
Parfum dari sekresi binatang
·
Musk: Dalam istilah dunia parfum, musk adalah sekresi aroma yang
diproduksi kelenjar perut rusa jantan tak bertanduk (musk deer). Rusa ini hidup
di Asia Tengah dan di Pegunungan Himalaya. Untuk mencegah kepunahan hewan
langka itu, perburuan dan ekspornya dilarang keras. Orang lantas menangkar rusa
jenis ini, lalu mengoperasi dan mengambil kelenjarnya. Setelah operasi selesai,
rusa itu dilepas kembali. Sulitnya memperoleh musk asli mendorong para pembuat
parfum berpaling juga ke musk sintetis. Harganya pun lebih murah.
·
Civet: Spesies kesturi yang
dipakai dalam dunia parfum berasal dari barat daya Etiopia. Hewan ini punya
kantong perut berbentuk bulan sabit, yang terletak didekat alat vitalnya.
Kantong perutnya menghasilkan viverreum, substansi kental berwarna kecokelatan
beraroma keras. Namun, setelah diolah menjadi parfum, kesan sensual dan
kehangatanlah yang terasa.
·
Ambergris: Bahan
ini berasal dari sperma ikan paus yang terlepas di saat kematiannya. Karena
itu, pemanfaatannya tidak membahayakan hewan yang sangat dilindungi ini.
Ambergris digunakan sebagai penguat wewangian yang mudah menguap.
Ambergris lebih ringan dari air, mengapung bebas dilautan. Benda ini
dikumpulkan di tengah laut atau diambil setelah tersapu ke tepi pantai. Saat
dibawa ke laboratorium pembuat parfum, warnanya menjadi abu-abu pucat atau
putih. Dan setelah benda ini dikeringkan selama beberapa bulan, bau amisnya berubah
menjadi aroma ambergris.
·
Castereum: Salah satu bahan baku wewangian ini berasal dari sepasang
kelenjar dalam tubuh berang-berang. Si kelenjar menghasilkan minyak yang
melindungi bulu berang-berang dari pengaruh perubahan cuaca. Hewan ini pernah tersebar
banyak di Eropa, tapi kini hanya ditemukan di Amerika Utara dan Rusia.
Berang-berang diburu pada bulan Januari, saat bulunya paling bagus. Castoreum
adalah penguat terbaik parfum dan dipakai dengan larutan alkohol. Bahan ini
terutama dipakai pada wewangian pria.
3. Parfum
dari bahan kimia (isolat)
·
EUGINOL:
biasanya diperoleh dari minyak cengkeh
·
CITRAL: dari
minyak lemongras
·
GERANIOL: dari
minyak citronella
Produk isolat diturunkan langsung dari masing-masing
minyak atsiri melalui reaksi kimia, senyawa ini tidak ada dalam alam, bahan ini
merupakan produk esterifikasi seperti: formiat, asetat, propionat, dan
ester-ester dari citronellol, linalool, geraniol, terpinol, dan lain sebagainya
4.
Parfum dari bahan kimia (organic
sintetik)
Bahan organic sintetik terdiri dari alkohol
aromatic. Dan alkohol lemak (fatty alkohol) yang biasanya mempunyai bau,
ester-ester dan aldehida.
·
Phenyl ethyl alkohol: salah satu bahan
dasar parfum rose
·
Cinnamyl alkohol: suatu fixatif dan
digunakan dalam parfum Lilac
·
Terpineol: terdapat dalam minyak pine
tetapi dibuat dari
·
Terpentin, suatu minyak atsiri
·
Amyl cinnamic aldehyde, salah satu bahan
dasar parfum jasmin
·
Ester-ester dari bau karakteristik
buah-buahan: methyl phenyl
·
Carbinyl acetate yg digunakan dlm parfum
gardenia & jasmine
·
Dan benzyl acetate yang digunakan dalam
floral parfum
2.4 Tehnik dan Cara Pembuatan Parfum
Produk-produk parfum
merupakan hasil keterampilan teknik tingkat tinggi, yang dicapai melalui
eksperimentasi serta perbaikan alat dan perangkatnya secara terus menerus.
Banyak mesin yang berlainan yang harus diuji coba sebelum versi finalnya
menjadi alat penyulingan modern. Ada lima teknik untuk memproduksi parfum :
1.
Maceration: Merupakan teknik yang
paling kuno, yakni penyatuan antara wewangian dan lemak melalui pemanasan. Pada
proses ini, absorbsi minyak atsiri oleh lemak dilakukan dalam keadaan hangat.
Alat yg digunakan dan proses pencampuran bunga dengan lemak sama seperti pada
enfleurage. Kebaikan cara ini adalah daya absorbsi lemak terhadap bau bertambah
besar dan kelemahannya karena kemungkinan sebagian komponen minyak mengalami
kerusakan dengan panas, sehingga cara ini jarang digunakan. Dilakukan terhadap
beberapa jenis bunga: mawar, orange, yang kegiatan fisiologisnya terhenti setelah
pemetikan. Bunga tersebut jika disuling
hanya menghasilkan sejumlah minyak yang diproduksi oleh bunga pada saat
ekstraksi dan seterusnya akan mati dan tdk memproduksi minyak.
2.
Enfleurage: Pada proses ini absorbsi
minyak atsiri oleh lemak dilaku kan pada suhu rendah, sehingga minyak terhindar
da ri kerusak an yang disebabkan panas. Metode ini banyak
diterapkan untuk mengekstraksi beberapa jenis minyak bunga seperti: melati, ekstraksi
sedap malam, mawar, yang masih melanjutkan kegiatan fisiologisnya dan
memproduksi minyak setelah bunga dipetik. Proses ini menghasilkan rendemen
minyak lebih tinggi, kelemahannya memerlukan waktu lebih lama, membutuhkan
tenaga trampil dan berpengalaman Menyatukan wewangian dan minyak tapi dengan
cara yang berbeda, yakni penyerapan wewangian melalui lemak dan benzoin. Cara
ini dapat menghasilkan parfum setara bunga.
3.
Distilasi atau penyulingan: proses
pemisahan komponen berupa cairan atau padatan dari 2 macam campuran atau lebih
berdasarkan titik uapnya dan proses ini dilakukan terhadap minyak atsiri yang
tidak larut dalam air dan tidak rusak oleh uap. Kelemahan distilasi adalah
Tidak baik digunakan untuk jenis minyak yang mengalami kerusakan oleh panas dan
air. Minyak atsiri yang mengandung fraksi ester akan terhidrolisa karena adanya
air dan panas. Komponen minyak yang
larut dalam air tidak dapat diekstraksi. Komponen minyak dengan titik didih
tinggi, sebagian tidak ikut tersuling dan tetap tinggal dalam bahan. Berbagai
bahan wewangian dilumatkan dan dimasukkan kedalam mesin penyuling, lalu
dicampur dengan air dan dipanaskan hingga mendidih. Melalui pipa leher angsa, uapnya
didinginkan dan menjadi cairan: air terletak dibagian bawah, sedangkan esensnya
yang berupa minyak mengambang dibagian atas.Dari esens itu, biasanya kemudian
dipisahkan.Namun kadang-kadang air bercampur esens itu dijual dalam bentuk
murni.
4. Ekstraksi:
Mengingat tidak semua bunga atau tanaman dapat didistilasi, misalnya mawar
centifolia, narcissus, atau mimosa. Maka para ahli mengembangkan teknik
ekstraksi. Bahan-bahan parfum tidak dilumatkan tapi dicampur dengan air dan
diputar berulang-ulang hingga mengeluarkan pelarut. Pelarut ini kemudian ke
ruang hampa udara, dipanaskan, dijadikan uap dan seterusnya sama dengan proses
distilasi.
5.
Ekspresi atau pengepresan: Cara
pengepresan umumnya dilakukan terhadap bahan beberapa biji, buah atau kulit
buah yang dihasilkan dari tanaman yang termasuk famili citrus, karena minyak
dari tanaman citrus akan mengalami kerusakan jika diekstraksi dengan penyulingan.
Dengan tekanan pengepresan, sel-sel yang mengandung minyak akan pecah dan
minyak akan mengalir ke permukaan bahan Contoh: Minyak lemon, Minyak bergamot
(kulit jeruk mandarin)Adalah teknik terakhir. Cara ini digunakan untuk
mengekstraksi minyak citrus dan buah-buahan semacam jeruk orange, lemon, dan
mandarin. Minyak alami dari buah-buahan ini terdapat dalam kelenjar kecil
dibagian kulitnya. Dengan pengupasan dan pemerasan, minyak yang merupakan esens
wewangian dan air itu dapat keluar. Prinsip yang sama diterapkan dalam
pabrikasi parfum.
2.5 Kandungan dan
Komposisi Parfum
Setiap produk wewangian
mengandung pelarut tambahan yang berfungsi sebagai media atau fondation baik
parfum itu asli atau sintesis. Persentase kandungan bahan kimia dalam parfum
antara kisaran 30 % tergantung dari jenis produknya. Namun dari beberapa analisa
pasar, 95 % bahan kimia yang terkandung di dalam produk wangian adalah bahan
kimia sintetik yang berbahan dasar petroleum yang merupakan turunan benzena,
aldehid atau zat yang umumnya terkenal beracun. Salah satu organisasi di
Amerika yang menangani masalah kesehatan lingkungan menemukan zat kimia beracun
dari 815 sampel yang mereka ambil. Tes yang dilakukan pada tahun 1991 menemukan
zat-zat yang terkandung adalah kloroform yang dapat juga ditemui pada pelembut
pakaian dan p-diklorobenzena yang telah diketahui bersifat karsinogenik
pada produk penyegar ruangan dengan dosis yang tinggi.
Adapun komposisi dari
parfum antara lain :
1.
Zat
pewangi (odoriferous substances)
Komponen
pewangi terdiri dari persenyawaan kimia yang menghasilkan bau wangi yang diperoleh
dari minyak atsiri atau dihasilkan secara sintetis. Zat Pewangi Pada umumnya
parfum mengandung zat pewangi 2% (weak parfum) sampai 10% atau 22,5% (strong parfum)
dan selebihnya adalah bahan pengencer dan zat pengikat.
2.
Zat
pengikat (fixatives)
Wangi
parfum akan cepat menguap tanpa zat pengikat karena pada umumnya zat pewangi dalam
alkohol lebih cepat menguap dari alkohol sendiri. Zat pengikat adalah suatu
persenyawaan yang memiliki daya menguap yang lebih rendah dari zat pewangi atau
minyak atsiri serta dapat menghambat atau mengurangi kecepatan penguapan zat
pewangi. Penambahan zat pengikat bertujuan mempertahankan komponen yang dapat
menguap agar dapat dipertahankan untuk jangka waktu yang lebih lama.
Zat
pengikat yg ideal:
·
Larut sempurna dalam etanol, minyak atsiri,
dan persyaratan aromatik berwujud cair
· Mudah digunakan dalam parfum beralkohol
dan bahan berupa bubuk atau padatan mengurangi daya menyerap parfum dan menghasilkan
campuran wangi yang harmonis
·
Berada dalam keadaan murni sehingga efektif
jika digunakan dalam jumlah kecil
· Pada umumnya zat pengikat berasal dari
bahan nabati, hewani dan sentetis. Zat pengikat nabati berasal dari gol: gum, resin,
lilin dan beberapa minyak atsiri bertitik didih tinggi
3.
Bahan
pelarut atau pengencer (diluent)
Bahan
pelarut yang baik digunakan: etil alkohol. Fungsi bahan pengencer: menurunkan konsentrasi
zat pewangi dalam parfum sampai konsentrasi tertentu, sehingga dihasilkan
intensitas wangi yg dikehendaki.
2.6 Bahaya Penggunaan Parfum
Setiap produk wewangian
mengandung pelarut tambahan yang berfungsi sebagai media atau fondation baik
parfum itu asli atau sintesis. Persentase kandungan bahan kimia dalam parfum
antara kisaran 30 % tergantung dari jenis produknya. Namun dari beberapa analisa
pasar, 95 % bahan kimia yang terkandung di dalam produk wangian adalah bahan
kimia sintetik yang berbahan dasar petroleum yang merupakan turunan benzena,
aldehid atau zat yang umumnya terkenal beracun. Salah satu organisasi di
Amerika yang menangani masalah kesehatan lingkungan menemukan zat kimia beracun
dari 815 sampel yang mereka ambil. Tes yang dilakukan pada tahun 1991 menemukan
zat-zat yang terkandung adalah kloroform yang dapat juga ditemui pada pelembut
pakaian dan p-diklorobenzena yang telah diketahui bersifat karsinogenik
pada produk penyegar ruangan dengan dosis yang tinggi.
Selain itu juga terdapat
pengharum yang beraroma musk, yang dicurigai mengakibatkan sakit kepala dan
juga bersifat karsinogenik meskipun pada kandungan yang lemah. Berdasarkan
riset dari FDA pada tahun 1968-1972, bahan kimia seperti alfa-terpineol, benzil
asetat, benzil alcohol, limonin, lioanalol yang sering terdapat dalam kosmetik,
bahan-bahan ini dicurigai sering memberikan efek samping pada kulit pemakai.
Menurut Michelle Schoffro Cook, ahli gizi
holistik dan naturopati sekaligus penulis buku kesehatan populer, mengatakan
terdapat 500 lebih bahan kimia berbahaya yang menjadi bahan dasar pembuatan
wewangian di parfum. Kebanyakan berasal dari bahan kimia sintetis yang diperoleh
dari bahan petrokimia, dan telah terbukti mengandung neurotoxin (racun yang
bisa merusak pembuluh darah atau syaraf otak). Dan, terdapat juga kandungan
karsinogen (bahan yang dianggap sebagai penyebab kanker). Penelitian ini amat
mengejutkan, karena hampir semua wanita, bahkan pria mengenakan parfum. Siapa
sangka, banyak bahan kimia yang terkandung dalam parfum atau wewangian lain
yang tak kalah berbahaya dibandingkan bahaya asap rokok.
Jika Anda bisa mencium
aroma parfum, itu karena bahan molekul sintesis yang beracun dari parfum masuk
lewat saluran pernapasan, yang langsung memberikan jalan menuju otak. Yang juga
berbahaya, meskipun tidak mencium aromanya, Anda tetap menghirup bahan kimia
dari paparan parfum.
Karena itu, otak atau
organ tubuh paling vital ini bisa terganggu akibat aroma parfum ini.
Sebenarnya, otak dilindungi oleh mekanisme yang tak bisa ditembus zat
berbahaya. Sayangnya, hal ini tidak sepenuhnya bisa melindungi otak. Penelitian
baru-baru ini menunjukkan system ini dapat membiarkan sejumlah racun
lingkungan, termasuk yang terkandung dalam parfum yang dapat masuk ke otak. Dan,
jika sudah masuk ke dalam otak, beberapa racun baru bisa dihilangkan dalam
waktu lama dan dengan pengobatan intensif. Kerusakan otak bisa berupa
peradangan dan munculnya plak otak. Keduanya merupakan gangguan paling
berbahaya pada otak.
Beberapa bahan kimia
yang biasa terkandung dalam parfum, antara lain ethanol, benzaldehyde, benzyl
acetate, a-pinene, acetone, benzyl alcohol, ethyl acetate, linalool, a-terpinene,
methylene chloride, a-terpineol, camphor, dan limonene. Memang, sebagian dari
bahan ini memang tidak berbahaya bagi tubuh. Tapi, sebagian lagi bisa
menyebabkan otot tubuh tegang, lebih mudah marah, asma, sakit persendian,
kelelahan, tenggorokan gatal, sakit kepala, batuk, dan iritasi kulit.
Jadi, aroma parfum atau
wewangian tubuh lainnya yang dianggap bisa membuat pemakainya lebih atraktif,
ternyata juga bisa mengganggu kesehatan. Setidaknya, untuk menyeimbangkan racun
yang masuk ke dalam tubuh, sebaiknya Anda lindungi tubuh dengan asupan makanan
yang mengandung antioksidan tinggi, seperti buah-buahan dan sayuran.
Salah satu ciri keracunan yang
disebabkan oleh bahan kimia yang terdapat dalam zat pewangi yang ditambahkan
dalam suatu produk pembersih dan kosmetik adalah asma, kanker, cacat janin pada
bayi dalam kandungan, keguguran, gangguan pada syaraf, seperti Parkinson ,
alzeimer, dll. Identifikasi ini dapat ditemukan baik dalam jangka panjang atau
pendek
Pada tahap awal keracunan dapat
diidentifikasi melalui reaksi seseorang terhadap suatu produk tertentu yang
dicurigai mengandung bahan pewangi sintetik yang mengandung zat kimia yang
berbahaya. Walaupun pada tahap ini hanya sebagian orang yang sensitif yang
menunjukkan tanda-tanda keracunan, sama bentuknya seperti seseorang yang alergi
terhadap debu. Sedangkan sebagian individu yang lain bisa jadi tidak
menunjukkan reaksi apapun pada tahap awal pemakaian produk. Namun pada
pemakaian produk yang sama dalam jangka waktu lama dan berulang-ulang barulah
terlihat gejala keracunan dengan kondisi yang akut dan sulit disembuhkan
seperti kanker atau penyakit berat lainnya. Produk yang dapat memberikan efek
langsung kepada pemakai sehingga dapat diidetifikasi tanda keracunan adalah
produk yang biasanya berkontak langsung dengan sistem pernafasan, seperti
pengharum ruangan, colone, minyak wangi semprot, hairspray, kuteks, dan
lain-lain . Efek akan lebih berbahaya terutama pemakaian yang bersifat semburan
pada bagian tubuh dalam bentuk gas, sehingga terjadi kontak langsung pada
sistem pernafasan mulai dari bagian hidung, faring, laring, paru-paru dan
seterusnya keanggota tubuh bagian lain yang disalurkan melalui sistem peredaran
darah. Untuk produk yang digunakan pada bagian luar yaitu pada kulit seperti
sabun, shampoo, krim pencukur, pemutih pakaian, detergen, pelembut pakaian, dan
lain sebagainya proses keracunan terjadi saat produk yang dipakai menyerap pada
pori-pori kulit dan memasuki aliran darah dan seterusnya pada bagian anggota
tubuh bagian dalam.
Dibawah ini table bahan kimia dan
efek samping yang biasa di rasakan oleh manusia, yang terkandung dalam produk
rumah tangga dan kosmetik yang mengandung parfum atau pewangi seperti minyak
wangi, deodorant, colone, penyegar udara, sabun pencuci piring, hairspray,
detergent dan lain sebagainya.
Aroma
|
Bahan Yang di Kandung
|
(% Berat Bersih)
|
Tanda Keracunan
|
Jeruk , lemon
|
Fruity-fragrance 86-173
|
Limonin > 50%
|
kanker, peradangan pada mata dan
kulit
|
Lavender
|
Lavender-fragrance 93-054
|
Linalool 10-50%
|
Gangguan pernafasan
|
Tomat
|
Tomato Oil 010
|
Propilin glikol > 50%
|
Peradangan pada mata dan kulit,
jika tertelan dan terhirup dapat menyebabkan pingsan dan tak sadar
|
Pepermint
|
Spearmint oil 660
|
Karvon > 50%
|
Menyebabkan peradangan pada mata
dan kulit.
|
Musim bunga
|
Spring Flowers Fragrance 5975
|
Karbitol 10 – 50%
|
Gangguan pernafasan dan sistem
saraf, peradangan mata.
|
Pepermint
|
Peppermint 501
|
1-Menthol 10 – 50%
|
Lesu lemah mual, muntah, sakit
perut, vertigo, hilang keseimbangan pergerakan anggota badan, mengantuk dan
koma
|
Buah-buahan
|
Bergamont Oil 100
|
Linalil asetat, lomonin, linalool,
10 – 50%
|
Gangguan pernafasan, peradangan
mata dan kulit.
|
Bunga-bungaan
|
Bouquet Floral 3881
|
Benzal asetat 10 – 50%
|
Kanker pankreas, peradangan mata,
saluran pernafasan dan batuk.
|
Kulit Kayu Manis
|
Cinnamon Oil 950
|
Sinamik Aldehid > 50%
|
Peradangan sistem pernafasan dan
kulit, mengantuk. Jika tertelan menyebabkan muntah, sakit perut dan diare.
|
Wangi Cemara
|
Alpha Pinene P & F
|
a-Pinen 97.5%
|
Mengganggu sistem pernafasan,
kerusakan paru-paru, vertigo, denyutan jantung meningkat, pusing, halusinasi,
kebakaran dan kesan terbakar pada kulit, konjunktivitas, merusakkan sistem
pertahanan badan.
|
Lila
|
Alpha Terpineol P & F, FCC
|
a-Terpineol 88.5%
|
Peradangan lapisan mucus
pada-paru, pneumonitis, susah bernafas, kehilangan koordinasi anggota badan,
sakit kepala.
|
Kandungan
Bahan Kimia
|
Tanda
keracunan / Efek samping
|
3-Butane-2-one
|
Peradangan pada kulit dan sistem pernafasan
|
Aseton
|
Menganggu sistem saraf pusat, kekeringan pada mulut dan
tenggorokan, pusing, lesu, hilang keseimbangan, tidak sadarkan diri, dan
koma.
|
Siklopentana(g)-2-benzopiran
|
Peradangan pada kulit, mata dan saluran pernafasan.
|
Etanol
|
Lesu, Peradangan pada mata dan bagian atas sistem
pernafasan, pusing, penglihatan yang kabur, hilang keseimbangan, kesemutan..
|
Etil asetat
|
Sakit kepala, kulit kering dan pecah-pecah, kekurangan
darah, kerusakan hati dan ginjal, Peradangan pada mata dan saluran pernafasan
|
Fenol, Ester
|
Gangguan sistem saraf, kanker
|
Hidrosinamaldehid, p-tert-butil-alfa-metil
|
Pingsan, sulit bernafas, gangguan sistem reproduktif pada
pria
|
Metilen Klorida
|
kanker, sesak nafas (karena dimetabolisme karbon
monoksida), sakit kepala, pusing, lelah, sensitif
|
Phenol, 2,60bis(1,1-dimetileti)-4-metil
|
Gangguan pada janin dan sistem reproduksi.
|
Benzaldehid
|
Mengganggu sistem saraf pusat, peradangan pada mulut,
tenggorokkan, mata, kulit, paru-paru, lesu, sakit perut dan kerusakan ginjal.
|
Kamper (kapur barus)
|
Alergi pada kulit, Peradangan pada mata, hidung dan
tenggorokkan, pusing, lesu dan tak sadarkan diri.
|
Benzil alkohol
|
Peradangan pada sistem pernafasan, pusing, lesu, muntah,
tekanan darah rendah, gangguan sistem saraf, kesulitan bernafas.
|
Karbitol
|
Peradangan pada mata, kulit, saluran pernafasan paru-paru.
|
Tanda Keracunan
Pada umumnya keracunan zat pewangi
di tandai oleh beberapa gejala berikut berdasarkan departemen kesehatan di
Kanada (tahun 1990) yaitu mata berair, penglihatan berganda, bersin, sesak
nafas, alergi ringitis, sinusitis, tinunitus, pusing, vertigo, batuk, bronkitis,
sulit bernafas, sesak nafas, asma, anafilaksis, migrain, disorientasi,
kehilangan ingatan bertahap, ketegangan, alergi akut, kemurungan, perubahan
tingkah laku, memar pada kulit, peradangan otot dan sendi, sakit, lemah,
denyutan jantung yang tidak teratur atau lebih cepat. Oleh sebab itu sangat
dianjurkan untuk membaca label pada produk yang akan dibeli untuk mengetahui
kandungan kimia yang digunakan apakah zat yang terkandung cukup aman untuk
manusia, dan sebaiknya jauhkan pemakian produk yang mnegandung zat kimia yang
berbahaya pada anak-anak dan juga ikuti cara pemakaian dan keselamatan pada
kemasan yang tertera.
Setiap orang
umumnya menyukai aroma yang harum. Itulah sebabnya, sebelum pergi ke kantor
atau ke pesta, menggunakan parfum mungkin menjadi hal yang wajib bagi Anda.
Dengan tubuh yang harum, akan meningkatkan rasa nyaman dan percaya diri dari si
pemakai. Menggunakan parfum dengan baik,
tentu akan meningkatkan rasa percaya diri. Selain menikmati harum parfum untuk
diri sendiri, orang-orang di sekitar Anda juga dapat menikmati keharumannya
juga dan mereka akan senang saat dekat dengan Anda. Dengan menggunakan parfum
secara tepat juga menyimpannya secara benar, Anda dapat menghemat penggunaan
parfum Anda.
Ketika akan menggunakan parfum, Anda dapat memperhatikan hal-hal berikut:
1. Sesuaikan dengan body lotion
Setelah mandi,
mungkin Anda terbiasa menggunakan body lotion. Bila akan memakai parfum,
sesuaikan wangi dari body lotion agar sesuai agar wanginya tidak saling
"bertabrakan". Selain itu, sebaiknya menggunakan body lotion terlebih
dahulu sebelum menyemprotkan parfum karena body lotion dapat mengurangi aroma
harum dari parfum.
2. Semprotkan parfum pada kulit
Sebaiknya, parfum
tidak disemprotkan pada pakaian. Pada jenis parfum tertentu, bila menyemprotkan
pada pakaian dapat menimbulkan noda, meninggalkan tanda seperti terkena tetesan
air dalam waktu yang lama.
3. Semprotkan parfum pada bagian tubuh
yang tepat
Bagian tubuh yang
sebaiknya disemprotkan parfum
adalah pergelangan tangan bagian dalam, siku lengan bagian dalam, belakang
telinga, dada dan leher. Menggunakan parfum di tempat-tempat tersebut membuat
harum dari parfum tahan lebih lama.
4. Jangan menggosokkan kulit selesai
menyemprot parfum
Kebiasaaan sebagian
orang adalah menggunakan parfum pada pergelangan tangan bagian dalam lalu
menggosok-gosokkan kedua pergelangan tangan. Cara ini sebenarnya akan
menghilangkan aroma dari parfum. Jadi, biarkan parfum mengering dengan
sendirinya.
5. Jangan
menggunakan aksesoris atau perhiasan sebelum menggunakan parfum
Bila terkena semprotan
parfum, dapat membuat aksesoris atau perhiasan yang Anda kenakan menjadi
berubah warna. Hasilnya aksesoris Anda tidak lagi terlihat menarik.
6. Gunakan parfum sewajarnya
Menggunakan parfum
secara berlebihan dapat membuat orang yang tidak suka menjadi pusing. Penggunaan parfum dapat disesuaikan
dengan jenis kulit. Untuk Anda yang berkulit kering membutuhkan semprotan
parfum lebih banyak. Sedangkan bila kulit Anda berminyak, cukup semprotkan
parfum sedikit saja
7. Simpan parfum di tempat yang tepat
Harga parfum
tidaklah murah sehingga tentu akan disayangkan bila parfum Anda menguap karena
tidak ditutup dengan benar. Jadi, pastikan parfum Anda tertutup dengan rapat.
Simpan parfum di tempat yang kering dan sejuk serta terhindar dari sinar
matahari. Perlu diketahui bahwa dalam jangka waktu lama aroma parfum dapat
berubah. Maka sesuaikan ukuran isi parfum dengan kebutuhan
Anda, agar parfum tidak tersimpan terlalu lama dan mengubah aroma menjadi tidak
lagi harum.
2.8 Parfum Menurut Pandangan Islam
2.8.1 Alkohol Sebagai Solvent
(Pelarut) pada Parfum Bukanlah Khomr
Mungkin ini yang sering kurang
dipahami oleh sebagian orang yang menghukumi haramnya parfum beralkohol. Mereka
mengira bahwa alkohol yang terdapat dalam parfum adalah khomr.
Perlu kita ketahui terlebih dahulu,
khomr adalah segala sesuatu yang memabukkan. Dalilnya adalah sabda Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam,
كُلُّ
مُسْكِرٍ خَمْرٌ وَكُلُّ مُسْكِرٍ حَرَامٌ
“Setiap yang memabukkan adalah khomr. Setiap yang
memabukkan pastilah haram.”
Yang jadi illah (sebab) pengharaman khomr adalah
karena memabukkan. Perhatikan perkataan Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsamin
berikut.
“Khomr diharamkan karena illah
(sebab pelarangan) yang ada di dalamnya yaitu karena memabukkan. Jika illah
tersebut hilang, maka pengharamannya pun hilang. Karena sesuai kaedah “al
hukmu yaduuru ma’a illatihi wujudan wa ‘adaman (hukum itu ada dilihat dari
ada atau tidak adanya illah)”. Illah dalam pengharaman khomr
adalah memabukkan dan illah ini berasal dari Al Qur’an, As Sunnah dan
ijma’ (kesepakatan ulama kaum muslimin).”
Inilah sebab pengharaman khomr yaitu
karena memabukkan. Oleh karenanya, tidak tepat jika dikatakan bahwa khomr itu
diharamkan karena alkohol yang terkandung di dalamnya. Walaupun diakui bahwa
yang jadi patokan dalam menilai keras atau tidaknya minuman keras adalah karena
alkohol di dalamnya. Namun ingat, alkohol bukan satu-satunya zat yang dapat
menimbulkan efek memabukkan, masih ada zat lainnya dalam minuman keras yang
juga sifatnya sama-sama toksik (beracun). Dan sekali lagi dikatakan bahwa Al
Qur’an dan Al Hadits sama sekali tidak pernah mengharamkan alkohol, namun yang
dilarang adalah khomr yaitu segala sesuatu yang memabukkan.
Lalu kembali pada point yang diutarakan.
Perlu kiranya kita ketahui bersama bahwa alkohol (etanol) yang bertindak
sebagai solvent (pelarut) dalam parfum bukanlah khomr. Maksudnya, yang menjadi
solvent (pelarut) di situ bukanlah wiski, vodka, rhum atau minuman keras
lainnya. Tidak ada pembuat parfum beralkohol yang menyatakan demikian. Namun
yang menjadi solvent boleh jadi adalah etanol murni atau etanol yang bercampur
dengan air. Dan ingat, etanol di sini bukanlah khomr. Dari pengamatan di
sini saja, kenapa parfum beralkohol mesti diharamkan, yang nyata-nyata kita
saksikan bahwa campurannya saja bukan khomr. Pernyataan di atas bukan berdasar
dari logika keilmuan semata, namun LP POM MUI pun menyatakan demikian. Berikut kami cuplik
sebagian perkataan mereka.
“Alkohol yang dimaksud dalam parfum
adalah etanol . Menurut fatwa MUI, etanol yang merupakan senyawa murni-bukan
berasal dari industri minuman beralkohol (khamr)- sifatnya tidak najis. Hal ini
berbeda dengan khamr yang bersifat najis. Oleh karena itu, etanol tersebut
boleh dijual sebagai pelarut parfum, yang notabene memang dipakai di luar
(tidak dimasukkan ke dalam tubuh).” (REPUBLIKA - Jumat, 30 September 2005).
Perhatikan baik-baik kalimat tersebut.
Taruhlah kita mengangap bahwa khomr
adalah najis sebagaimana pendapat mayoritas ulama. Tetap dikatakan bahwa parfum
beralkohol hukum asalnya adalah halal karena campurannya saja bukan khomr,
lantas mengapa dianggap haram.
2.8.2 Etanol adalah Zat yang Suci
Pembahasan ini bukanlah memaksudkan
pada pembahasan minuman keras. Minuman keras sudah diketahui haramnya karena
termasuk khomr. Yang dibahas adalah mengenai apa hukum dari etanol (C2H5OH),
apakah suci dan halal.
Namun sedikit mengulang dengan
menjelaskan melalui ilustrasi berikut. Dilustrasikan sebagai berikut:
Air kadang bercampur dengan zat
lainnya. Kadang air berada di minuman yang halal. Kadang pula air berada pada
minuman yang haram (semacam dalam miras). Namun bagaimanakah sebenarnya status
air itu sendiri sebagai zat yang berdiri sendiri, tanpa bercampur dengan zat
lainnya? Apakah halal? Jawabannya, halal. Karena kita kembali ke hukum asal
segala sesuatu adalah halal. Dasarnya adalah firman Allah,
هُوَ
الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ
فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi
untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit.
Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al Baqarah: 29)
قُلْ
مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللَّهِ الَّتِي أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ وَالطَّيِّبَاتِ مِنَ
الرِّزْقِ
“Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan
dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah
yang mengharamkan) rezeki yang baik?" (QS. Al A’rof: 32)
Air ini bisa menjadi haram jika ia sudah
berupa campuran, namun yang ditinjau adalah campurannya dan bukan lagi airnya.
Misalnya air yang terdapat dalam miras. Pada saat ini, air sudah bercampur dan
menjadi satu dengan miras. Dan miras dihukumi haram, termasuk pula air di
dalamnya.
Sama halnya kita terapkan untuk
etanol. Etanol kadang bercampur dan jadi satu dengan minuman keras. Kadang pula
etanol berada dalam cairan etanol yang bercampur dengan air. Bagaimanakah hukum
asal etanol ketika berdiri sendiri dan belum bercampur atau menyatu dengan zat
lain. Jawabannya, sama dengan air di atas. Kita kembali ke hukum asal bahwa
segala sesuatu itu halal. Termasuk juga etanol ketika ia berdiri sendiri.
Nanti masalahnya berbeda ketika
etanol tadi bercampur dan menyatu dengan miras. Ketika itu etanol juga
bercampur dengan zat asetanilda, propanol, butanol, dan metanol yang kebanyakan
bersifat toksik (racun). Pada saat ini, campurannya dihukumi haram karena
sifatnya memabukkan, termasuk pula etanol di dalamnya.
Namun bagaimana jika etanol hanya
bercampur dengan air. Apakah dihukumi haram. Jawabnya, kembali ke hukum asal
yaitu halal. Pada saat ini pula etanol bukan lagi memabukkan. Namun asal etanol
memang toksik (beracun) dan tidak bisa dikonsumsi. Jika etanol hanya bercampur
dengan air, lalu dikonsumsi, maka cuma ada dua kemungkinan bila dikonsumsi,
yaitu sakit perut atau mati.
Intinya, ada beberapa point yang dapat disimpulkan:
- Hukum asal etanol jika ia berdiri sendiri dan tidak bercampur dengan zat lain adalah halal.
- Etanol bisa berubah statusnya jadi haram jika ia menyatu dengan minuman yang haram seperti miras.
- Etanol ketika berada dalam miras, yang dihukumi adalah campuran mirasnya dan bukan etanolnya lagi.
Jika melihat etanol (alkohol) yang ada dalam parfum, maka
kita dapat katakan bahwa yang jadi solvent (pelarut) dalam parfum tersebut
adalah etanol yang suci, lantas mengapa mesti dipermasalahkan. Karena ingat
sekali lagi, campuran dalam parfum di sini bukanlah khomr, namun etanol yang
statusnya suci.
Jika Kita Menganggap Campuran Parfum
adalah Khomr
Ini sebenarnya pernyataan yang
kurang tepat sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Namun taruhlah jika
kita masih meyakini bahwa parfum alkohol memakai campuran khomr, lalu dari segi
mana parfum tersebut boleh digunakan. Jawabannya, kita kembali pada pembahasan
apakah khomr itu najis ataukah tidak. Sebagaimana yang telah diutarakan bahwa
khomr itu haram namun tidak najis. Di antara alasannya:
Pertama: Tidak ada dalil tegas yang
menyatakan khomr itu najis.
Kedua: Terdapat dalil yang
menyatakan khomr itu suci.
Sebagaimana hal ini dapat kita lihat pada hadits dari Anas
bin Malik tentang kisah pengharaman khomr. Pada saat itu Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam menyeru dengan berkata, “Ketahuilah, khomr telah
diharamkan.” Dalam hadits tersebut disebutkan bahwa ketika bejana-bejana
khomr pun dihancurkan dan penuhlah jalan-jalan kota Madinah dengan khomr.
Padahal ketika itu orang-orang pasti ingin melewati jalan tersebut. Jika khomr
najis, maka pasti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan menyuruh membersihkannya
sebagaimana beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintakan untuk
membersihkan kencing orang Badui di masjid. Jika khomr najis tentu beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak membiarkan orang-orang membuangnya di jalan
begitu saja.
Ketiga: Hukum asal segala sesuatu
adalah suci.
Jika sudah jelas zat khomr itu suci dan tidak najis, maka
tidak menjadi masalah dengan parfum beralkohol. Namun perlu diketahui bahwa
ulama yang menyatakan khomr itu suci, mengenai hukum parfum beralkohol ada
beberapa pendapat di antara mereka, yaitu sebagai berikut:
- Dibolehkan jika alkohol dalam parfum itu sedikit.
- Tidak dibolehkan karena kita diperintahkan menghancurkan khomr sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits. Jika diperintahkan dihancurkan, maka mengapa malah digunakan untuk parfum, Tentu saja tidak boleh menggunakannya.
Namun jika kita melihat penjelasan di awal tadi, dua
pendapat ini dinilai kurang tepat karena salah dalam memahami istilah alkohol
dalam parfum. Sebagaimana telah dikemukakan, solvent (pelarut) yang digunakan
dalam parfum beralkohol bukanlah khomr namun etanol atau campuran antara etanol
dan air.
Catatan penting:
Untuk wanita, diperbolehkan menggunakan wewangian hanya di
rumah. Di antara alasannya adalah riwayat berikut:
Dari Abu Musa Al Asy’ary bahwanya ia berkata, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّمَا
امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ
زَانِيَةٌ
“Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui
sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka
perempuan tersebut adalah seorang pelacur.” (HR. An Nasai, Abu Daud,
Tirmidzi dan Ahmad. Shahih)
2.9 Minyak Nilam
Minyak
nilam tergolong dalam minyak atsiri dengan komponen utamanya adalah patchoulol. Daun dan bunga
nilam mengandung minyak ini, tetapi orang biasanya mendapatkan minyak nilam
dari penyulingan uap terhadap daun keringnya (seperti pada minyak cengkeh).
Di Indonesia minyak nilam juga disuling dari kerabat dekat nilam yang asli dari
Indonesia, nilam Jawa (Pogostemon
heyneani), yang memiliki kualitas lebih rendah.
Minyak nilam yang baik
umumnya memiliki kadar PA di atas 30%, berwarna kuning jernih, dan memiliki
wangi yang khas dan sulit dihilangkan. Minyak nilam jenis ini didapat dengan
menggunakan teknik penyulingan uap kering yang dihasilkan mesin penghasil uap (boiler)
yang diteruskan ke dalam tangki reaksi (autoklaf)
selanjutnya uap akan menembus bahan baku nilam kering dan uap yang ditimbulkan
diteruskan ke bagian pemisahan untuk dilakukan pemisahan uap air dengan uap
minyak nilam dengan sistem penyulingan. Minyak nilam yang baik dihasilkan dari
tabung reaksi dan peralatan penyulingan yang terbuat dari baja tahan karat (stainless
steel) dan peralatan tersebut hanya digunakan untuk menyuling nilam saja
(tidak boleh berganti-ganti dengan bahan baku lain).
Karena sifat aromanya yang
kuat, minyak ini banyak digunakan dalam industri parfum. Sepertiga dari produk
parfum dunia memakai minyak ini, termasuk lebih dari separuh parfum untuk pria.
Minyak ini juga digunakan sebagai pewangi kertas tisu, campuran deterjen
pencuci pakaian, dan pewangi ruangan. Fungsi yang lebih tradisional adalah
sebagai bahan utama setanggi dan pengusir serangga perusak pakaian.
Aroma minyak nilam
dianggap 'mewah' menurut persepsi orang Eropa, tetapi orang sepakat bahwa
aromanya bersifat menenangkan.
Manfaat minyak nilam:
·
pengikat aroma parfum
·
kosmetik
Khasiat minyak nilam:
1.
Sebagai obat selasih berfungsi untuk menambah nafsu
makan, membantu pencernaan, menyehatkan jantung, mengobati batuk, menurunkan
panas, menghilangkan sesak napas, mengobati diare, mengobati eksim dan koreng.
Minyak atsiri daun selasih ungu (ocimum sanctum linn) mempunyai aktivitas
antibakteri terhadap s. Aureus dan e. Coli .sehingga berfungsi sebagai
antibiotika.
2.
Penghasil pestisida nabati selasih berfungsi sebagai
atraktan hama lalat buah atau pemikat hama lalat buah.
3.
Fungisida bakterisida, nematisida selasih merupakan
fungisida untuk mengendalikan pyricularia oryzae yang merupakan penyebab
penyakit bercak dan busuk daun yang menyerang tanaman padi. Kandungan eugenol
pada minyak atsiri daun selasih mampu menekan pertumbuhan nematoda tanaman
lada.
4.
Penghasil minyak atsiri minyak atsiri selasih berbau
harum yang dikenal dengan nama basil oil, minyak ini digunakan sebagai bahan
pembuatan parfum, shampo, terapi aroma.
5.
Sayuran dan minuman penyegar daun selasih digunakan
sebagai sayuran atau lalapan untuk menambah nafsu makan (appetizer). Selain
daunnya, biji selasih juga sering dimanfaatkan sebagai bahan minuman penyegar.
Biji selasih dapat menurunkan kolesterol, penambah daya ingat dan tonik.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad aldawi,Muhammad. Buku Pintar Para Da’i.
Surabaya : Duta Ilmu,1995.
Anonim, 1985, Formularium Kosmetika Indonesia, Depkes RI Jakarta.
Balsam MS and Sagarin E (ed), 1972, Cosmetics, Science and Technology,
2nd ed., Wiley-Interscience, New York.
Departemen Agama RI. Alquran dan Tafsirnya, Jilid
7 juz 19-20-21.Jakarta,2009.
Flick EW, 1966, Cosmetics abd Toiletry Formulations, Vol.5, Noyes
Publ., Westwood, New Jersey.
Jellinek JS, 1970, Formulation and Function of Cosmetics, Wiley-Interscience,
New York.
Shihab, M
Quraish. Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran Vol 3&1.
Jakarta:Lentera Hati,2002.
Wade, Ainkey, Paul, J.Walker.1994. Handbook of
Pharmaceutical Excipients Second Edition. London: Pharmaceutical Press.
Wasitaatmadja SM. 1997. Penuntun
Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: UI Press. 266-300. http://shofipunya.wordpress.com/2011/12/10/formulasi-sediaan-shampo/.
Diakses
tanggal 21 November 2012.
Terima kasih banyak atas infonya gan.
BalasHapusLumayan nambah elmu.
Parfum Original :
Parfum original yang banyak digunakan pria.
----------------
Terimakasih ka infonya, jadi pengen kurangin pake parfum hehe #BumiGakPanasBuatAnakCucu wkwkw
BalasHapusMkasih desi.. heheh...
Hapus